REPOEBLIK PUISI

Puisi untuk Dunia

Bahagia ke Bahagia

leave a comment »

 

Kebahagiaan, kupu-kupu

dengan sayap jingga muda,

kunang-kunang seperti

merah lampu di jalan raya.

 

Jangan malu ke sini.

Baliklah berkali-kali.

Masuklah. Aku menunggu

kau dengan mata merah jambu.

Masuklah. Aku menunggu.

Jiwaku patah tanpa renyah bibirmu.

 

Sebuah piano kesepian di sini.

Ia sepi tanpa geletik jemarimu.

Kau adalah ibu baginya,

kandung yang berpisah lama.

 

Datanglah walau sedetik,

hai kembang anggrek putih.

Layang di atas langit

menyerupai wajah ovalmu.

 

Iya. Masuklah lebih jauh.

Terbangkan

aku ke dalam dirimu.

Janjiku erat untukmu kuikat

sampai ke hutan kukabarkan.

Janjiku telah tumbuh dalam aku

bagaikan tulang rusuk yang lama tak bersua.

Kau yang tak akan terhempas,

Kau yang tak mungkin terlepas,

kecuali bahagia ke bahagia!

 

Ya, bahagia, dan aku gali sedalam-

dalamnya bahagia hanya untukmu.

 

Pamulang, 2015

 

 

 

Written by Pilo Poly

9 Maret 2016 at 10:46 PM

Ditulis dalam Puisi

Aku Hendak Membicarakan Tentang Dirimu

leave a comment »

 

Adalah kau,
masa depan yang
tidak mungkin siap
kuhapal dalam sepiku.

Aku harus menunduk.
Kemudian menghitung rupa
kecewaku, yang terus
mendidih dalam nadi.

 

Hanya kepadamu,
seorang yang entah
pada masalalu,
kupercaya penuh diriku.
Tertanam kau begitu dalam
di lubuk kesuyian dan lalu
hilang dalam ribuan cahaya.

 

Malam ini, untuk

sementara, kubayangkan
wajahmu yang putih, serta
matamu yang berkilau
datang dan hilang. Saat
hendak ingin mendekapmu,
kau hanya bayang, kemelut
dalam otakku yang
membekukan namamu.

 

Aku sendiri,
masih menghitung butir
hujan dari minggu lalu,
yang masih menghujam hatiku.

 

Pamulang, 2016

Written by Pilo Poly

2 Maret 2016 at 3:16 PM

Ditulis dalam Puisi

Sepasang Mata Ibu

leave a comment »

 

Pada hari yang kemarin,

hanya matamu yang terang.

Mengintip ke seluruh tubuhku,

yang liuk dengan perjalanan.

 

Kucoba tutup seluruh gelisahku, Ibu.

Wujudmu yang temaran menjadi obat.

Doa panjang yang tak ada akhir,

dan kuyakin kepadaku akan selalu sampai.

 

Kau adalah suluh dalam gelap ini, Ibu.

Ranjang yang tak pernah akan kutinggal.

Walau berjauh kita merelakan rindu,

hanya doamu akan membawaku pulang.

 

Jakarta, 2015

 

 

 

 

 

Suerune Kalee[1]

 

Kaulah suara yang paling merdu

Rindu yang tak dapat kutahan getarnya

 

Kaupun yang membuatku betah tak beranjak

Sajak yang membuatku di sini ingin terus tegak

 

Hai, kau, liuk di ujung tak terbatas

Dihadapanmu aku ingin terus menepuk dada hingga sesak

 

Jika kau berhenti, padamkan aku dengan tenang

Bawa aku ke jauh langit melayang terbang

 

Kaulah suara yang paling merdu

Peninggalan zaman yang masih ingin tetap kukenang.

 

Jakarta, 2015

 

 

[1] Alat musik tiup di Aceh

 

 

*Serambi Indonesia Edisi 24 Januari 2016

 

Written by Pilo Poly

10 Februari 2016 at 3:46 PM

Ditulis dalam Puisi

Yang Coba Merelakan

leave a comment »

Kursi

Telah diam ia di situ,

sebalas hari ditempa

terik tanpa basah hujan.

 

Orang datang dan duduk

bergantian di busa hitamnya,

sekedar menguatkan satu sama lain:

ada yang pergi tiba-tiba.

 

Meja

Taplaknya selalu bersih.

Panas kemarau siang masih

belum hilang aromanya.

Kekinian yang tak bisa dihitung:

walau pun pada hakikatnya

akan hilang.

 

Gelas

Rengkuhlah aku agar

kemungkinan-kemungkinan

yang kerap hampir dalam

kepalamu padam, dan gegas

ia ke jauh pikiran hilang.

 

Written by Pilo Poly

8 November 2015 at 7:55 PM

Ditulis dalam Puisi

Diary Rizkhi

Tidak ada yang tahu seberapa hebat kita, kecuali diri kita sendiri. Semangat!

szuhri

Arsip karya, catatan perjalanan, dan fiksi

kurenah kato

cinta, sedu dan seda

Lidah Besi

I am neither of the East nor of the West, no boundaries exist within my breast. ~ Rumi

missbrightsunn.wordpress.com/

Be Bright Like a Sun!

huruf kecil

saya menulis sebab sering diserang perasaan ingin berada di sini, di sana, dan di mana-mana sekaligus.

IMG Car Rental

Rental Mobil Aceh

Purwo Susanto Blog

Sebuah Catatan Perjalanan !

Niskala

anak kecil yang hinggap di tubuh orang dewasa -under litteratur-

sabang kana taxi

enjoy your holiday

Hadzaa Lee

Berbagi itu Indah

gemasastrin unsyiah

Berbuat, bukan Berkata - BERONTAK dari yang sudah ADA

LIDAH TINTA

Saatnya tinta bersuara lebih lantang dari suara senjata

Masterkata

Aku Menulis Sebab Aku Mencintai Kata-kata

Our Roots

a dreamer who behave awkwardly above her limitations

serdadupuisi

Gerimis Puisi - Muhammad Ardiansyah

Benzo Rain

The greatest WordPress.com site in all the land!